Selasa, 25 Mei 2010

Gulali, Semanis Cinta













Ada lagu H. Rhoma Irama yang berjudul "Gulali" yang menyairkan bahwa jatuh cinta itu semanis gulali. Atau gulali itu semanis rasa cinta? Entahlah, tapi bagi tukang gulali ini, gulali itu bukan cuma sekedar kembang gula untuk dimakan tapi harus cantik agar tidak cepat-cepat dimakan anak-anak.

Gulali harus bisa dipandangi dulu, dikagumi, dan dipegang-pegang anak untuk dipamerkan kepada temannya. Kalau sudah bosan, barulah... nyam nyam nyam. Mungkin begitu karena gulali-gulali ini selalu dibentuk menjadi bunga dan hewan yang lucu-lucu.












Butuh keterampilan untuk membuat gulali ini, terutama kecepatan tangan membentuk suatu bagian karena gula akan cepat kering dan mengeras. Khusus untuk yang bentuknya ayam ini, malah bisa dijadikan peluit. Kalau ditiup bagian ekornya akan berbunyi nyaring. Sehingga anak tidak cepat-cepat memakannya melainkan bermain dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar